Jumat, 25 September 2009

Arti dan Pentingnya Organisasi

Dalam kingkungan yang terus berubah anda tidak memerlukan struktur organisasi yang memungkinkan anda untuk menyesuaikan diri. Cara untuk mengubah sruktur organisasi yang kaku menjadi struktur organisasi yang memungkinkan untuk melakukan adaptasi adalah dengan meninggalkan seluruh model organisasi pada abad yang silamm bersama dengan semua pengandaian yang mendasarinya.
Organisasi perlu memiliki arah arah dan maksud strategis, yaitu memiliki aspirasi atau harapan yang luas, diyakini oleh anggota organisasi tersebut, memiliki tujuan yang jelas, dan obsesi untuk menang, yang merupakan merupakan daya dorong untuk dapat mengarahkan kemudi organisasi tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan aspirasi bersama yang memungkinkan organisasi untuk memperluas dirinya melampaui sumberdaya yang ada sekarang.aspirasi tersebut dapat memberi pemahaman mengenai: arah, tujuan, tantangan yang disadari bersama dan menantang semua pihak atau anggota dalam organisasi tersebut mengarahkan rasa hormat dan kesetiaan berbagai pihak dalam organisasi tersebut. Apabila tujuan organisasi adalah memberi semangat kepada seluruh anggota organisasi, maka organisasi harus melibatkan banyak pihak dalam organisasi tersebut, terutama pihak terdekat ddengan para pelanggan dan smber teknologi dalam perencanaan strategis. Perencanaan strategis harus merupakan gabungan kecerdasan dan imajinasi kreatif para pimpinan dan karyawan dalam organisasi.
King dan Clelland menyatakan bahwa misi organisasi mempunyai peran khusus, yaitu:
1. Pelayanan sebagai dasr untuk konsolidasi dengan tujuan organisasi
2. Mendorong dan memandu alokasi sumber
3. Menentukan suasana internal organisasi beserta iklimnya
4. Memudahkan rancangan variabel utama untuk system control
Sedangkan misi akan berpengaruh terhadap kedudukan strategis organisasi dalam melakukan aspek manajemen. Kedudukan strategis tersebut terdiri dari nilai, tujuan lingkungan dan sumber daya. Disamping itu, untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan berbagai pihak, maka struktur, proses dan perilaku organisasi perlu disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan masyarakat yang dilayani. Kondisi tersebut mendorong organisasi untuk dapat segera mampu menghadapi berbagai pengaruh perubahan apabila organisasi ingin tetap survive atau dapat tetap menjalankan usahanya.
Maka dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat untuk pencapaian tujuan dari berbagai pihak yang berada diluar organisasi tersebut, dan sebagai alat untuk pencapaian tujuan. Untuk itu organisasi harus dibuat secara rasisonal, dalam arti harus dibentuk dan beroperasi berdasarkan ketentuan formal dan perhitungan efisiensi.

B. PENDEKATAN DALAM TEORI ORGANISASI
Dalam beberapa uraian tersebut dapat disimak bahwa sesungguhnya cakupan teori organisasi sangat luas. Jadi study mengenai organisasi juga dapat dilakukan menurut berbagai sudut pandang yang berbeda. Sebagai konsekuensinya, kemudian muncul berbagai pendekatan dalam teori organisasi, yang masing – masing sangat dipengaruhi oleh cara yang digunakan untuk meninjau masalah organisasi. Keseluruhan pendekatan ini, minimal dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik ini diilhami oleh konsep Taylor pada tahun 1919, yang mengajarkan bahwa dalam suatu organisasi perlu diadakn suatu pembatasan secara tegas antarakegiatan pelaksanaan atau operasional dengan tugas manajerial.
2. Pendekatan Neo Klasik
Pada tahap berikutnya, Pendekatan Neo Klasik timbul sebagai akibat dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo. Pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan human relation karena perhatiannya terpusat pada aspek hubungan antar manusia dalam organisasi.
3. Pendekatan Modern
Dalam Pendekatan Modern menyatakan bahwa yang dimiliki saat ini bukan teri mengenai organisasi tetapi way of thinking atau cara berfikir mengnai organisasi, cara melihat dan menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.

C. ORGANISASI DENGAN SISTEM TERTUTUP DAN TERBUKA
Dikaitkan dengan sifat organisasi, maka pada paradigma mekanik, organisasi lebih menganut system tertutup (close system), dimana suatu organisasi dilihat sebagai suatu kesatuan yang bebas dan tidak mempunyai ikatan dengan variberl lainnya. Dengan demikian apabila berbagai persoalan, maka factor penyebab dan metode pemecahannya selalu dikembalikan kepada factor internal seperti : susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi atau hubungan formal. Sedasngkan factor diluar organisasi yang mempunyai kontribusi juga terhadap timbulnya persoalan tersebut, justru tidak diperhitungkan.
Paradigma organisasi mekanik banyak diterapkan pada system kelembagaan pemerintah yang mempunyai cirri sebagai berikut:
1. Adanya spesialisasai tugas
2. Mengutamakan sarana dan pertanggungjawaaban
3. Inisiatif penyelesaiaan konflik di dalam organisasi berasal dari atasan
4. Interaksi antar anggota organisasi cenderung vertical dengan gaya yang diarahkan untuk mencapai kepatuhan
5. Kentalnya system komando dan hubungan structural antara atasan dengan bawahan
Sedangkan pada organisasi yang bertipe organic lebih benyak menerapkan pendekatan system terbuka (open system) yang menitikberatkan factor manusia dan cara manusia berperilaku dalam kegiatan organisasi senyatanya.oleh karenanya, maka pendekatan ini, factor

D. PENDEKATAN KESISTEMAN

1. Struktur organisasi
Struktur pada dasarnya merupakan ciri organisasi yang berfungsi untuk mengendaliakn atau membedakan semua bagiannya. Adanya sruktur akan memudahkan organisasi dalam mengendalikan perilaku para pegawai, dalam arti pegawai tidak mampu membuat pilihan yang mutlak bebas dalam melakukan pekerjaan dan cara mengerjakannya. Di samping itu, struktur juga mempengaruhi perilaku dan fungsi kegiatan di dalam organisasi. Dengan demikian, untuk dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi organisasi, diperlukan keputusan yang sarat mendesain struktur organisasi.

2. Proses Organisasi
Pemahaman dan pembahasan tentang proses organisasi berpijak pada aktivitas organisasi yang dilakukan secara teratur. Dengan melakukan aktivitas tersebut, maka proses komunikasi, pengambilan keputusan, pemilihan prestasi, sosialisasi dan karier perlu diperhatikan. Di samping proses komunikasi, pada organisasi modern perlu dikembangkan pula proses pengambilan keputusan yaitu proses dimana serangkaian kegiatan dipilih yang mencerminkan alternative tindakan terbaik bagi penyelasaian masalah. Dapat dikatakan pula bahwa keputusan merupakan mekanisme organisasi untuk melakukan upaya memenuhi keputusan yang diinginkan, atau merupakan tanggapan organisasi terhadap suatu masalah. Selain proses komunikasi dan pengambilan keputusan, organisasi harus melakukan proses evaluasi prestasi dan proses sosialisasi dan karier.



3. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah suatu study yang menyangkut aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Perilaku organisasi berkaitan dengan seperangkat konsep dasar tentang hakikat manusia dan organisasi. Dalam kaitannya dengan manusia, terdapat empat asumsi dasar, yaitu :
 Perbedaan individu
 Manusia seutuhnya
 Perilaku yang termotivasi
 Nilai manusia atau martabat manusia
Sedangkan kaitannya dengan organisasi, asumsi yang penting adalah bahwa organisasi merupakan system social dan dibentuk atas dasr kepentingan bersama. Dengan adanya interaksi yang kompleks ini maka penelaahan terhadap perilaku organisasi harus dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain :
1. Pendekatan SDM
Pendekatan ini dimaksudkan untuk membantu karyawan agar mempunyai prestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertanggungjawab, dan berusaha menciptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai batas kemampuan yang dimilikinya sehingga mengarah pada peningkatan keefektifan pelaksanaan tugas.
2. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan ini mengandung pengertian bahwa adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk mencapai keefektivan
3. Pendekatan Produktivitas
Pendekatan ini dimaksudkan sebagai ukuran sejauh mana efisiensi suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan.
4. Pendekatan system
Pendekatan ini diterapkan dalam system social. Dimana didalamnya terdapat serangkaian hubungan manusia yang rumit yang berinteraksi dalam banyak cara.
Penjelasan tersebut merupakan pemikiran yang sangat esensial dalam pembahasan bahwa pada pendekatan organisasi modern tidak ada suatu organisasi pun yang mampu melepaskan diri dari pengaruh lingkungan yang terus berubah pesat sehingga perlu mendorong organisasi agar tetap dinamiss.

Hubungan Organisasi dengan Manajemen

Saya meminta anda untuk mengambil sesuatu benda kecil yang menarik di dekat anda. Pegang dan amati. Anda tentu akan bertanya-tanya dalam hati kenapa saya harus melakukan ini. Tentu, saya meminta hal ini karena untuk menunjukkan bagaimana kita nantinya memandang sebuah organisasi. Nah, kembali ke topik semula, tentunya anda sekarang telah memiliki sebuah benda yang – walau mungkin tidak anda pegang – sedang anda amati. Perhatikanlah seluruhnya, karena anda akan menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan sederhana berikut. Pertama, mari kita lihat bersama benda tersebut. Bisakah anda menyebut nama benda tersebut dan dari bahan atau unsur pembentuk apa saja yang menjadikannya menjadi benda tersebut? Misalkan, saat ini anda sedang menyentuh atau melihat selembar kain katun berwarna biru tua dengan motif garis-garis hitam. Selanjutnya kita menyebutkan satu-persatu bahan-bahan penyusun kain tersebut. Ketika saya menulis artikel ini, yang muncul dalam benak saya adalah benang katun dan cat tekstil berwarna biru dan hitam. Pertanyaan kedua, benda tersebut tentu dibuat dalam suatu proses pembuatan, alat-alat apa saja yang harus digunakan agar benda tersebut dapat dibuat? Menurut saya, kain tadi dibuat dengan menggunakan alat tenun, tempat gulungan benang, tempat pencelupan, dan gudang penyimpanan barang. Ketiga, siapa atau keahlian apa saja yang dibutuhkan agar benda tersebut sampai kepada kita? Saya merunut dari mulai pembelian hingga kain itu sampai di tangan, yang berarti terdapat beberapa orang yang harus berada dalam proses ini yaitu: pembeli bahan baku (benang, cat), penenun bila menggunakan cara manual, pengontrol mesin tenun bila menggunakan mesin, bagian pencelup, bagian sortir mutu, bagian pengepakan, bagian distribusi, bagian penjualan.

Setelah semua pertanyaan tadi terjawab, mari kita membayangkan seluruh hal tadi bergerak sebagaimana seharusnya sehingga proses pembuatan benda tersebut seolah-olah terlihat jelas dalam pikiran kita. Kita melihatnya mulai dari saat bahan-bahan tersebut dikumpulkan oleh bagian atau orang-orang yang diberi tanggung jawab untuk itu, selanjutnya diproses dalam suatu mesin atau cara kerja tertentu oleh orang-orang yang ahli, dikumpulkan, dan kemudian dijual di pasar-pasar atau dimasukkan ke dalam toko-toko.

Organisasi
Ketika kita membayangkan seluruh hal tadi, inilah yang saya sebut sebagai gerak organisasi. Organisasi bergerak untuk menghasilkan sesuatu, bisa berupa benda atau pun jasa tertentu. Benda yang kita lihat tadi merupakan hasil dari suatu proses menggerakkan sumber daya organisasi berupa bahan baku dan orang-orang di dalamnya. Robbins dalam Perilaku Organisasi mendefinisikan organisasi sebagai “suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama.”

Definisi ini menjelaskan bahwa segala kegiatan yang dikoordinasikan oleh minimal dua orang sudah masuk dalam kategorinya. Di dalamnya terdapat tujuan yang ingin dicapai, bisa berupa suatu statemen atau pun hasil, semisal kain tadi.

Manajemen

Segala yang terjadi dalam proses mencapai tujuan tadi memerlukan pengelolaan. Disinilah manajemen masuk dalam organisasi. Dalam kalimat yang sederhana, manajemen berarti juga proses mengatur segala hal dalam organisasi. Manajemen, menurut Robbins, memiliki beberapa fungsi yang harus dilakukannya dalam mengelola organisasi:

1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian


Fungsi perencanaan meliputi menentukan tujuan organisasi, menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.

Fungsi pengorganisasian merupakan tanggung jawab dalam perancangan struktur organisasi. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, di mana keputusan harus diambil.

Semua organisasi terdiri dari orang-orang, dan adalah tugas manajemen untuk mengarahkan dan mengkoordinasi mereka. Inilah fungsi kepemimpinan. Saat mereka memotivasi bawahan, mengarahkan kegiatan orang lain, memilih saluran komuniakasi yangpaling efektif, atau memecahkan konflik antara anggota, mereka itu sedang melaksanakan kepemimpinan.

Fungsi pengendalian merupakan fungsi yang terakhir. Setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana-rencana dirumuskan, pengaturan struktural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan dimotivasi, masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru. Untk memastikan bahwa semua urusan berjalan seperti seharusnya, manajemen harus memantau kinerja organisasi. Kinerja yang sebenarnya harus dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat penyimpangan yang cukup berarti, adalah tugas manajemen utnuk mengembalikan organisasi itu pada jalurnya. Pemantauan, pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi inilah yang diartikan dengan fungsi pengendalian

Definisi dan Pengertian Organisasi

1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Pengertian organisasi

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Pengorganisasian.

Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengertian Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.