Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, sebelum harga BBM benar-benar naik, modal untuk terjadi inflasi pada bulan Mei 2008 sudah ada, yaitu dengan naiknya harga barang dan jasa karena wacana kenaikan BBM. "Adanya wacana kenaikan BBM itu menimbulkan spekulasi, artinya kalau kenaikan BBM pun tak dilakukan potensi inflasi sudah ada sebesar 0,5. Jadi kalau bengkak hingga 1,41 itu pun disebabkan kenaikan BBM itu sendiri," ujar Rusman dalam pengumuman angka inflasi di Kantor BPS, Senin (2/6).
Hari ini BPS mengumumkan angka inflasi pada Mei 2008 sebesar 1,41 persen. Menurut Rusman, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada enam kelompok barang dan jasa. Inflasi terbesar ditunjukkan oleh kenaikan indeks kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,23 persen, diikuti dengan kelompok bahan makanan sebesar 1,72 persen.
Inflasi terjadi serempak di 45 kota di Indonesia dengan angka tertinggi di Banda Aceh sebesar 3,78 persen dan terendah di Palangkaraya sebesar 0,19 persen. Rusman mengatakan serempak terjadinya inflasi ini disebabkan terjadinya kenaikan BBM di seluruh kota ini dan bulan depan justru jumlahnya potensi bertambah. "Per 1 Juli pun nanti tidak 45 kota lagi tapi menjadi 66 kota," ujar Rusman.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama Mei 2008, antara lain bensin, gas elpiji, beras, daging ayam ras, dan minyak tanah. Meski seluruh kelompok mengalami kenaikan harga, kelompok sandang mengalami penurunan, yaitu sebesar 0,16 persen, seperti cabai rawit, emas perhiasan, telur ayam ras, cabai merah, kacang panjang, dan gula pasir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar