JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo memang sudah diatur oleh pihak pengelola Taman Nasional Komodo. Kepala Subbagian Tata Usaha TNK Heru Rudiharto mengungkapkan hal tersebut untuk menanggapi berita mengenai kunjungan 24.000 wisatawan asing ke Pulau Komodo yang menyebabkan komodo stres.
"Tidak ada itu kejadian komodo stres sampai mati," kata Heru kepada Kompas.com via telepon, Jumat (25/2/2011).
Heru sehari-hari berkantor di Labuan Bajo yang merupakan pintu masuk TNK sehingga bisa lebih mengetahui situasi TNK. "Kapal pesiar kita atur; bukan langsung ribuan turun semua, tetapi kita atur bertahap 40-50 orang. Tidak sekaligus turun," katanya.
Ia menuturkan, jika kapal pesiar berkapasitas 10.000 orang, maka dilakukan 20-30 kali penjemputan. "Dermaga juga terbatas dalam menampung. Kapal pesiar tidak bisa langsung, jadi dijemput dengan speedboat. Tidak mungkin bisa 10.000 orang langsung turun," ungkapnya.
Ia kemudian menuturkan, kapasitas Pulau Komodo hanya 40-50 orang. Walaupun Pulau Komodo memang bisa menampung hingga 100 orang per hari. "Ini bukan mass tourism. Kita tidak bisa terima sekaligus ribuan orang. TNK itu eco tourism. Kita utamakan habitat dan ekosistem Pulau Komodo, bukan aspek turisme," katanya.
Pada tahun 2010, menurut Heru, jumlah kunjungan mencapai 44.000 dalam setahun. "Tentu ada saat-saat masa puncak di bulan Juni-Juli. Dalam sebulan bisa 5.000 orang," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar