Saya bernama lengkap Satria Ramandika yang lahir di Jakarta tanggal 16 April’90 yang bertepatan dengan bulan suci Romadhon. Dilahirkan sebagai anak pertama dan juga ternyata sebagai anak tunggal, karena sampai sekarang saya tidak diberikan adik oleh Tuhan YME. Hidup di lingkungan keluarga yang sederhana dan merupakan keluarga yang menganut prinsip bebas dan bertanggung jawab. Alhamdulillah saya terlahir sebagai seorang muslim dan Islam adalah agama yang saya anut dan saya cintai Insya Allah sampai ajal menjemput.
Sebagai seorang anak laki – laki yang berzodiak domba aries kata orang kebanyakan, saya sejak kecil termasuk kategori orang yang keras kepala dan egois tetapi berjiwa solidaritas tinggi. Tetapi itu semua saya sadari adalah bukan sifat yang harus dibanggakan, karena akan menjadi boomerang sendiri untuk kelangsungan hidup dimasa depan. Perbaikan demi perbaikan telah saya lakukan agar menjadi manusia yang lebih baik seiring dengan waktu yang berjalan.
Saya mempunyai makanan kesukaan yaitu nasi hangat dicampur dengan garam, ayam goreng, pisang ambon, dan makanan lainnya. Itulah yang pernah diceritakan oleh Mamaku sewaktu bercengkrama hangat disaaat waktu senggang dirumah. Mamaku seorang ibu yang menjadi panutan dalam hal kesabaran dan ketekunan dalam menjalani kehidupan. Beliau selalu mengajarkan saya mengenai suatu hal yang lebih bersifat keagamaan, bagaimana harusnya bersikap seperti yang dicontohkan oleh Baginda Besar Rasulullah Muhammad SAW dahulu kala selama hidup di Dunia, karena beliau mempunyai ahlak dan aqidah yang sangat baik dalam menjalankan segala perintah dari Allah SWT. Sedangkan prinsip untuk dapat melewati rintangan yang ada di Dunia yang keras ini, saya dapatkan selalu nasihat dari ayahanda Papaku tercinta. Pengalaman beliau selalu saya ingat dan ingat, karena menurut saya beliau adalah seorang pria yang sangat tanggung jawab terhadap keluarganya dan selalu tegas dalam menghadapi segala hambatan yang dihadapi. Tetap selalu menjadi manusia yang kuat dan menjadi pekerja keras demi kehidupan di masa depan, itulah pesan yang beliau selalu ungkapkan kepada saya.
Semasa sekolah dasar(SD), saya selalu terpilih menjadi ketua kelas pada tiap tahunnya. Selama 6 tahun menjabat sebagai jabatan tertinggi diantara siswa lainnya. Dan semasa sekolah menengah pertama(SMP), tepatnya pada kelas dua SMP saya pun terpilih menjadi ketua OSIS(Organisasi Siswa Intra Sekolah). Dengan masa jabatan selama 1 tahun, saya pun melepas jabatan pada kelas tiga SMP. Semenjak masa – masa itulah jiwa kepemimpinan saya terbentuk seiring waktu yang berjalan. Tetapi memasuki sekolah menengah atas(SMA) saya tidak menjabat sebagai siswa berkedudukan khusus seperti sebelumnya. Hanya sebagai siswa yang selalu mencoba patuh terhadap peraturan yang diterapkan oleh sekolah. Ada hal yang spesial yaitu pada saat saya diterima masuk kedalam kelas dua IPA. Karena itu adalah impian saya dan sekaligus harapan dari orang tuaku.
Semasa sekolah saya mungkin sama seperti orang lainnya, yang sudah mulai mengenal soal percintaan, persahabatan, hobi, dan minat kita terhadap suatu hal yang baru. Saya sangat suka sekali bermusik sejak kecil, khususnya pada saat kelas satu SMP, saya mencoba untuk menyalurkan bakat bermusik dengan mebentuk suatu band, dan untungnya sering sekali band saya itu tampil untuk acara – acara intern sekolah. Tetapi band tersebut tidak bertahan lama, karena terjadi ketidak cocokan diantara beberapa personil. Tetapi disaaat SMA, saya membentuk band yang bergenre rock, yang dimana awalnya saya sebagai vokalisnya, tetapi seiring waktu saya pun beralih menjadi guitarist karena vokalis itu sendiri telah diisi oleh vokalis wanita. Pada saat itu alasannya agar lebih menarik kalau disaksikan dengan vokalis wanita.
Dan band ini pun tidak bertahan lama, semenjak lulus SMA kami sudah jarang kumpul dan latihan karena sudah berbeda kampus dan kegiatan yang sudah menyibukan para personilnya termasuk saya sendiri. Walaupun sampai sekarang kami belum menentukan status band kami tersebut bubar atau belum. Sekarang ini memang yang menjadi focus saya sendiri adalah lulus kuliah tepat waktu dan meraih ilmu beserta keahlian yang didapat selama kuliah. Agar kelak didunia kerja nanti saya dapat bersaing dengan tenaga kerja lainnya.
Saya senang sekali dengan English Leangue tanpa mengesampingkan Bahasa Indonesia tercinta. Semenjak SD saya sudah terpikat oleh bahasa asing itu walaupun setelah lulus SD sampai sekarang sudah tidak pernah ikut les ataupun khursus bahasa Inggris. Kendala yang saya rasakan saat ini adalah susahnya untuk melatih percakapan dengan menggunakan bahasa Inggris di rumah ataupun di lingkungan sekitar pertemanan. Akibatnya saya pun belum bisa lancer berbicara menggunakan bahasa asing tersebut. Semoga kedepan saya dapat meningkatkan keahlian saya dalam menggunakan bahasa asing dan dapat menambah bahasa asing yang dapat dikuasai. Agar di masa depan dapat berguna untuk diri saya dan semua kalangan masyarakat.